Aku tidak sebaik yang kau ucapkan tetapi aku tidak seburuk yang terlintas dihatimu
Saturday, 5 January 2013
Aku dengan rutinku berkerja setiap hujung minggu sahaja, kebetulan - aku duduk di kaunter menunggu pelanggan - dia datang semula ke kedai, tapi dengan anaknya - perempuan. "Yang mana ya yang haritu, ada lagi tak?", "Yang nie Samsung haritu, tapi yang nie stok baru - harga sama je", aku menyambut soalan nya. Dia bertanya kepada anaknya, "Yang nie ok ke dik?" - "Ermmm, ok ke nie murah je - karang rosak karang susah..." jawabnya dengan muka yang kurang puas hati - anaknya seperti menginginkan yang lain yang lebih mahal. "Yang acer nie x boleh ke ayah?", ayahnya terdiam seketika dan menyambut dengan negosiasi, "Yang acer nie berapa boleh murah lagi?" - "Yang tu tak dapat dah pakcik,... Dah harga kos dah tu..." aku dengan rasa geram namun masih dalam nada yang baik menyambung lagi, "Dik, nak laptop untuk belajar kan... Rasanya kalau untuk belajar - yang nie lebih dari cukup - rosak tak payah pikir sangat - warenti setahun.". Aku mengeluarkan kata-kata tersebut atas dasar aku seperti mengerti kerut wajah bapanya.
"Oklah, yang ini." jawab anaknya. Sedang aku menulis resit dan membungkus laptop dari meja 'display' - aku terpandang bapanya yang mengira duit untuk membayar - aku nampak dompetnya kosong - habis semua duit digunakan untuk membayar laptop. Dia menyerahkan duit kepadaku dan aku mengiranya semula - dia melihat tanganku yang mengira. Habis aku mengira - wang aku masukkan dalam cash drawer, "Cukup duit tadi dik?" - "Cukup, Terima Kasih ya...". Dia dan anaknya meninggalkan kedai. Aku hanya menahan airmata mengira duit yang diberikan - RM1, RM5, RM10 dan hanya sekeping RM50. Aku membayangkan dari mana si ayah mencari duit untuk membeli sebuah laptop untuk anaknya - penuh harapan.
Aku geram kepada anaknya - seperti dia tidak tahu ayahnya bagaimana - hanya tahu minta. Aku tahu ayahnya tiada duit, dia dah sebut awal-awal pada aku, aku nampak airmukanya, aku perhati sekeping-sekeping duit yang diserahkan. Aku tahu dia tiada duit pulang ke rumah dan perlu 'mengais' untuk hari esoknya.
#KISAH BENAR SEORANG HAMBA aLLAH
Ya Allah, ampunilah segala dosaku, dan (dosa) kedua ibubapaku, dan rahmatilah keduanya sepertimana mereka mendidikku pada waktu kecil. Amin...
---------> ibu ayah adalah pelengkap hidup yang paling sempurna untuk setiap anak. bagi aku biar mereka semiskin mana pun, biar mereka serba kekurangan, biar apa pun orang lain nak kata, asalkan kita bersama...itu tidak ada apa-apa..itu tidak bermakna apa-apa. walau kau ada harta setinggi gunung, walau kau seorang yang bergelar dato' dikemudian hari..andai kau tidak hargai ibu bapa saat adanya mereka, kau lebih miskin daripada pengemis !
dia yang berbicara tanpa suara
- sahazlin
- Hidayah perlu dicari, bukan dinanti.berbicaralah dgn-Nya walau tnpa suara. disini dimana aku cuba lari dari dunia realiti.
halaman menarik
- August (1)
- July (1)
- June (1)
- April (1)
- January (5)
- August (1)
- July (1)
- June (1)
- May (3)
- April (1)
- March (3)
- February (1)
- January (20)
- November (3)
- October (4)
- September (2)
- August (15)
- July (16)
- June (9)
- March (1)
- February (1)
- January (4)
- November (5)
- October (3)
- August (3)
- June (4)
- April (1)
- March (10)
bUat bAkaL suaMi ku !
Sekiranya
kita cinta kepada manusia
tidak semestinya manusia cinta kepada kita
Tetapi sekiranya
kita cinta kepada Allah
nescaya cinta Allah tiada penghujungnya
Sekiranya
kita cinta kepada manusia
kita akan cemburu kepada orang yang
mencintai orang yang kita cintai
Tetapi sekiranya
kita cinta kepada Allah
kita akan turut mencintai orang yang
melabuhkan cintanya kepada Allah juga
Ya Allah
andainya dia adalah jodoh
yang ditetapkan oleh-Mu kepadaku
Maka
campakkanlah ke dalam hatiku
cinta kepadanya adalah kerana-Mu
dan campakkanlah ke dalam hatinya
cinta kepadaku adalah kerana-Mu jua
Namun
andainya dia bukanlah jodoh yang
ditetapkan olehMu kepadaku
berikanlah aku kekuatan
agar pasrah
dalam mengharungi ujian
yang Dikau berikan kepadaku..
No comments:
Post a Comment